BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 11 Juni 2009

cErpEn Euy..!!

Aku Mengagumi Raga Indahmu

Selasa,8 April 2008

Aku melihatnya lagi hari ini. Lebih baik dari sebelumnya, dia terlihat lebih cool, tambah keren malah. Mmm… apa aku panggil ‘Maz Keren’ aja yah?? Boleh juga, itung-itung buat dijadiin temen…

Teep…teep..teep… Safitri bergegas menutup buku diarynya, ketika ia mulai mendengar langkah sepatu mendekat ke arahnya.

“Hai Saf, lagi ngapain??” Tanya Lya teman bangkunya. Benar, ada yang memperhatikannya sedari tadi.

“Eh, engga, ga’ lagi ngapa-ngapain. Cuma nulis sesuatu yang gak jelas aja” dustanya menutupi.

“Oh.. kirain lagi nyalin tugas Bhs. Inggris”. Balas Lya “Aku ke kantin dulu yah…” lanjutnya sambil segera berlalu dari hadapannya.

“Eh,iya..iya..duluan aja, ntar aku nyusul…” Jawab Safitri asal.

Huh!! Sejenak kemudian cewek imut itu hanya menarik nafas lega. Untung gak ketauan. Ucapnya lirih.


Jum’at, 8 Agustus 2008, 2 hari menjelang hari terindahku….

Aku lihat maz keren lagi hari ini. Sumpah…!!! Kamu tambah keren. Tapi tetap, maz keren gak tau siapa aku. Dan aku gak ingin sekalipun kamu tau siapa aku. Maz keren tau?? seharian tadi, aku ngikutin kegiatan maz keren. Aku disana memperhatikanmu dari jauh. Menunggu, hingga kegiatanmu usai. Dan aku tetap membiarkan hal itu terjadi, karena dengan begitu aku bisa memastikan kalo Maz Keren masih baik-baik saja. Maz keren, biarkan hanya aku yang menyimpan semua kekagumanku berbalut rindu padamu…

4 bulan setelah itu, Sang Pengagum rahasia itu melihat Maz Kerennya lagi di sekolah. Dan kekagumannya semakin bertambah. Ia sendiri tak tahu atas dasar apa ia mengagumi sosok itu. Mungkin karena parasnya, atau juga hanya rasa kagumnya sementara. Tapi yang pasti Safitri tak pernah bosan memandang wajah orang yang sedang dalam pikirannya, juga senyumnya. Aaagghhh…!!! Siapa dia??? Gerutunya dalam hati.


“Rapat osis lagi? Kenapa harus tiap hari sih? Bukannya baru kemarin kita selesai rapat evaluasi? Trus sekarang, rapat apaan lagi?” Runtuk Safitri tak karuan mendengar teman-temannya mengajaknya membuat surat ijin untuk rapat osis hari ini. Yah, mau gimana lagi, dia sekretaris osis di sekolahnya dan memang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Tanpa ia sangka, rapat osis kali ini membuat Safitri semakin mengerti banyak tentang Maz Kerennya. Yah, dia orang yang Safitri kagumi selama ini ternyata juga pengurus osis. Meski cuma jadi anak buahnya, tapi setidaknya Safitri tahu namanya, Safitri tahu kelasnya dan Safitri juga tahu pribadinya.


Rabu, 8 Oktober 2008

Aku lihat Maz Keren lagi hari ini. Tambah cakep banget…Dan masih dengan kekagumanku, aku tak pernah sekalipun menginginkan Mas Keren tau siapa aku. Jangan pernah paksa aku untuk melupakanmu, menghapus namamu, bahkan melupakan senyummu yang jelas tergambar dalam benakku……

Ia tutup, dan ia masukkan diary kesayangannya dalam tas ranselnya. Sambil menunggu guru datang dan memulai pelajaran hari ini, Safitri selalu menuliskan catatan kecilnya dalam diary kesayangannya, terlebih tentang ‘Mas Keren’nya. Safitri mulai memasuki tahun kedua masa belajarnya di SMA. Semakin rumit ternyata, tidak hanya masalah mata pelajarannya, tapi juga urusan diluar sekolah. Dan Safitri tetap berusaha sabar menjalaninya. Karena ada ‘Mas Kerennya…’

“Saf, hari ini rapat pembagian tugas buat MOS siswa baru yah! jangan lupa buat undangannya!!” teriakan Lely sahabatnya yang juga sang ketua osis menambah daftar pekerjaannya hari ini. Uuh.. pasti melelahkan. Batinnya.


Kamis, 8 Januari 2009

Hampir genap satu tahun aku mengagumimu, Mas kerenku. Apakah ini hanya kekagumanku semata?? Aku tetap tak tau itu. Dan hari ini, aku tau segalanya tentang dirimu, tentang segala aktifitasmu, juga semua kegiatanmu. Kau selalu mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Pencak silat di sekolah tiap hari selasa, dan aku melihatmu. Hari senin jam ke 5 dan 6 waktunya pelajaran TI di kelasmu, dan aku tau itu. Hari selasa jam ke 3 dan 4 waktunya pelajaran olahraga di kelasmu, dan aku memperhatikan itu. Kau juga tak pernah absen buat Remidial matematika tiap semester, dan aku juga tau itu. Tapi, kau juga selalu tak pernah absen buat sholat dhuhur di musholla sekolah, dan aku mulai mengagumi itu. Aku bahkan juga tau tanggal lahir kamu, 3 bulan setelah ini tetap dengan tanggal yang sama yang selalu kutuliskan dalam lembar diaryku. Dan bahkan, aku juga tau sesuatu yang paling menyakitkan yang sedang kau alami saat ini… yang tabah yah Mas keren…

Safitri kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya setelah ia alami lelah seharian tadi karena pekerjaannya di osis. Tapi meskipun begitu, Safitri liat Maz Kerennya lagi hari ini, Maz Keren itu……tambah cakep…!!


Tak banyak diantara teman-teman sekelasnya yang tau bahwa Safitri lama mengagumi sosok itu. Hanya sahabat-sahabat terdekatnya yang kebetulan juga pengurus osis dan tau tentang sosok yang ia kagumi itu. Misterius, tidak. Tapi lebih kepada sosok yang pendiam bagi Safitri. Dan hari ini, Safitri mengerti satu hal lagi tentang Maz Keren itu. Sosok itu tak punya saudara. Yah, dia anak semata wayang dalam keluarganya. Tak heran jika Maz Keren itu begitu sangat disayang oleh kedua orang tuanya terlebih lagi ibunya. Eemm, bicara tentang ibunya Safitri jadi teringat kembali saat itu.


Ketidaksengajaannya menabrak seseorang sewaktu di Rumah Sakit 2 hari yang lalu, membawa Safitri ke dalam dunia baru tentang Maz Kerennya.

“Eh, maaf..maaf...Bu, saya ngga’ sengaja…” Safitri menabrak seorang perempuan paruh baya yang terlihat sangat cantik menurutnya. Dengan balutan jilbab juga blus warna senada yang sangat serasi ia kenakan.

“Iya, ngga’ papa kok dek. Sama-sama… tante juga minta maaf, tadi gak liat jalan…” Balasnya yang juga tak kalah ramah pada Safitri.

“Mama! aku cariin dari tadi ternyata ada disini” sebuah suara yang sontak mengagetkan Safitri tiba-tiba muncul dari arah belakangnya. Safitri menoleh melihat sumber suara. Degh..!! Dia, Mas Kerennya… ada disini. Dan itu, ternyata…itu mamanya Maz Kerennya.

“Ya sudah, mari dek… saya duluan…” Pamit beliau ramah sambil meninggalkan Safitri yang masih tercengang tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Dan Maz Keren tetap tak tahu siapa Safitri.

Sedang apa dia disini…??? Batin Safitri tak pernah berhenti bergejolak menanyakan hal itu setiap kali ia melihat Maz Kerennya di sekolah. Siapa yang sakit?? Mamanya Maz Keren terlihat baik-baik saja pada waktu itu. Dan dia, Mas Kerennya juga tetap terlihat keren seperti biasanya. Rasa penasaran Safitri setelah itu membawanya menemukan satu hal lagi tentang Maz Kerennya…


Minggu, 8 Februari 2009

Aku lihat Mas Keren lagi kemarin di sekolah. Sumpah…!!! Kamu tambah cakep. Tapi bukan berarti aku hanya mengagumi parasmu, aku tau segalanya tentangmu, kelebihan juga kekuranganmu. Kau tidak begitu disukai oleh teman-temanmu di sekolah, dan aku tau alasannya, karena kau dianggap anak mama oleh mereka, juga karena kau tidak pernah merasa punya tanggung jawab dengan pekerjaanmu di Osis. Dan tentang hal itu, aku juga sudah tau. Yang tabah ya mas…

Safitri menutup diary kesayangannya dan beranjak mengambil ponsel dari dalam tas ranselnya. Bermain game lewat HP saat libur sekolah memang asyik. Batinnya.


Minggu, 8 Maret 2009

Aku ingat kamu lagi pagi ini Mas Keren… dan aku teringat kembali senyum kamu yang tak pernah bisa hilang dari benakku. Ah, andai kau tau siapa aku. Tapi tidak!! Aku tak ingin sedikitpun kau tau siapa aku. Mas keren, kau tau??? Andai aku bisa memilih, aku akan lebih memilih buta dari pada tidak melihatmu satu kali saja di sekolah. Dan mas keren tau?? Andai aku mampu menghentikan waktu, aku ingin hidupku sampai disini. Karena dengan begitu kamu tak akan pernah tau siapa aku. Dan mas keren juga tau?? setiap aku gak liat Mas Keren satu kali aja di sekolah, rasanya aku ingin menangis, aku gelisah, takut terjadi apa-apa denganmu. Karena aku tau hal itu. Dan aku tetap menaggumimu dari jauh meski semua orang membencimu. Karena aku tau kau yang sebenarnya…

Safitri menutup diary kesayangannya dan segera beranjak dari tempat tidurnya. Ia bergegas mengganti pakaiannya dengan yang lebih rapi. Karena hari ini Safitri harus bertemu dengan dokter itu. Dokternya Mas Keren

“Apa tidak ada cara lain selain itu Dok??” Tanya Safitri pada salah seorang dokter di rumah sakit yang sama dengan pertemuannya dengan Maz Kerennya beberapa waktu lalu.

“Untuk saat ini hanya itu satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawanya”. Jawab Dokter itu serius.

“Baiklah kalau begitu, saya pamit pulang dulu. Terima kasih atas informasinya. Nanti akan saya sampaikan pada mama saya”. Dusta Safitri dengan menyamar sebagai saudaranya Mas Keren. Dan ia segera berlalu pergi dari tempat itu.


Awal April 2009,

Safitri sudah memutuskan hal ini. Dengan izin dari kedua orangtuanya bahwa ia hanya berniat membantu sosok yang ia kagumi itu dan tak sampai mengorbankan nyawanya. Tak ada niat lain. Kalaupun ada, itupun mungkin hanya sebuah rasa yang tak semestinya ada dalam hati safitri dan tak seharusnya ia miliki. Cinta dalam hati mungkin.

Pagi ini di sekolah, Safitri melihat Mas Kerennya lagi. Masih tetap dengan gaya Maz Kerennya yang khas dan cool menurutnya. Tapi itu hanya hal yang biasa bagi teman-temannya yang lain. Dan pagi ini untuk yang terakhir kalinya, Safitri mengerjakan seluruh tugas yang memang seharusnya ia kerjakan dalam kepengurusan osisnya. Sungguh..!! Ia akan sangat merindukan saat-saat ini. Dan Bulan ini, bulan yang sangat berarti mungkin bagi seorang Mas Kerennya. Dan juga sebagai akhir perjalanan hidupnya.


“Kalian tau ga’ safitri ada di mana??” Tanya Lely teman baiknya sekaligus sang ketua osis pada teman-teman rapat yang lain saat itu.

“Sudah 1 minggu dia ga’ masuk sekolah. Kata bundanya, dia lagi sakit”. Jawab Lya teman bangkunya.

“Sakit? Sakit apaan??” Tanya Nayla yang tiba-tiba ikutan nimbrung.

“Tau??” Jawab Lya asal

“Ntar pulang sekolah, kita kerumahnya bentar yuk!!” Ajak Lely pada seluruh teman-teman osis. Dan tanpa mereka sadari salah seorang teman dari mereka juga tak ada di tempat itu.


“Tante juga tidak begitu mengerti dengan jalan fikirannya, saat itu dia hanya bilang ingin membantu salah seorang temannya yang sedang kesusahan. Dan dia terlihat begitu sedih sekali, seperti ingin membantunya. Dan tante iyakan permintaannya pada waktu itu”. Jelas Bunda Safitri yang masih terlihat sangat kehilangan saat teman-temannya telah sampai di rumahnya.

Yah, Safitri telah pergi jauh meningglakan dunianya. Meninggalkan semuanya yang ia sayangi hanya demi seseorang yang masih jadi tanda tanya besar dalam benak teman-teman Safitri.

“Apa sebelumnya, Safitri tidak meninggalkan pesan pada tante atau yang lainnya?” Tanya Lely penasaran.

Ada, dia meninggalkan sepucuk surat di tempat tidurnya, pagi hari sebelum dia berangkat menuju rumah sakit itu…” Jelas bunda safitri.

“Rumah sakit??” Tanya Lya semakin tak mengerti

“Iya, sebaiknya kalian baca sendiri surat itu. Tante masih belum bisa menerima kenyataan ini”. Jawab Bunda Safitri sambil menyerahkan sepucuk surat pada teman-temannya.

Untuk Bunda dan Ayah tercintaku…

Maaf jika safitri mendadak tak memberi tahukan hal ini sebelumnya pada kalian. Safitri hanya tidak ingin menambah beban kalian. Safitri pergi Bunda, bukan untuk sementara tapi selamanya. Maafkan safitri yang tak tahu terima kasih karena meninggalkan kalian begitu saja. Safitri lakukan ini semua karena safitri tak pernah tega melihat penderitaan teman baik safitri yang sangat safitri kagumi. Bahkan safitri rela jika harus melepaskan nyawa ini. Safitri mohon Bunda, Ayah, izinkan Safitri melakukan ini semua. Karena sejatinya, Safitri tidak pergi. Hati yang Safitri miliki, Safitri donorkan pada salah seorang teman safitri yang sangat Safitri kagumi dan kalian bisa tahu anak itu hanya lewat diary Safitri yang selalu Safitri tinggalkan di atas tempat tidur Safitri. Jika kalian rindu Safitri, kalian bisa lihat diri Safitri pada tubuh anak itu.

Salam rinduku selalu untuk Bundaku,

Safitri

“Jadi semua itu, apa ada hubunganya dengan…”

“Aah…Sebaiknya, kita buka saja diarynya”. Potong Lya cepat saat Lely belum sempat menyelesaikan kalimat terakhirnya.

Dan mereka bergegas membuka tulisan terekhir dalam diary Safitri.

Rabu, 8 April 2009

Selamat Ulang Tahun ‘Mas Kerenku…’!!! Aku tahu, hari ini kau pasti sangat bahagia. Namun sayang, aku tak bisa melihat kebahagiaan itu dari wajahmu, aku tak bisa melihat senyum indah itu hari ini, dan aku tak lagi bisa melihat wajah cakep Mas Keren lagi hari ini. Karena aku tau, aku harus segera memberikan donor hatiku buat Mas Keren. Biar Mas Keren gak lagi kesakitan karena kanker hati itu. Dan Mas Keren bisa terus tersenyum buat hari-hari Mas Keren selanjutnya. Setelah ini, gak akan ada lagi penderitaan panjang yang harus Mas Keren jalani. Mas Keren udah bisa tersenyum lagi seperti biasanya. Karena hatiku juga ada dalam tubuh Mas keren. Aku hanya ingin menyampaikan rinduku pada senyum Mas Keren,,, dan memberitahukan satu hal padamu. Bahwa disini, selama 2 tahun ini, ada aku yang selalu memperhatikan Mas Keren dari jauh, ada aku yang selalu merindukan senyum Mas Keren dari jauh, ada aku yang selalu ingin melihat adanya Mas Keren di sekolah. Dan ini adalah aku,.. yang diam-diam dan sungguh-sungguh mengagumi Mas Keren…

Sampai jumpa mas kerenku…

“Tante juga masih tak tahu siapa yang dimaksud Safitri mas keren itu” Lanjut bunda Safitri sambil mengusap sisa air matanya setelah membaca tulisan dalam diary safitri bersama teman-teman Safitri.

“Saya tau tante” Jawab Lya memecah keheningan.

Tiba-tiba……

“Selamat siang..!!! Seorang wanita paruh baya datang menghampiri bunda Safitri. Dan itu… mamanya Mas Keren…

“Perkenalkan, saya mamanya anak yang menerima donor jantung dari anak ibu. Dan saya kemari ingin mengucapkan rasa terima kasih saya yang tak terhitung nilainya pada keluarga ibu. Karena berkat anak ibu yang bernama safitri, anak saya kembali normal seperti sebelumnya. Sungguh!! Saya berterima kasih banyak dan ikut berbela sungkawa atas ini semua” Jelas wanita paruh baya itu pada bunda Safitri.

Dan bunda Safitri terlihat makin terisak dengan munculnya orang yang tak pernah dikenalnya itu. Bunda Safitri semakin merasa kehilangan. Namun perlahan, wanita yang sangat menyayangi Safitri itu memperhatikan wajah seorang laki-laki yang sangat dikagumi Safitri.

“Apakah ini anak ibu yang menerima donor hati dari anak saya?” Tanya Bunda Safitri sambil menyentuh wajah Mas Keren itu.

“Iya bu, ini anak saya, yang didalamnya terdapat hati mulia anak ibu”. Jawab Mamanya Maz Keren itu.

Dan Safitri melihat ada Mas Keren disana… Termenung, menatap bundanya dan jasad beku Safitri. Ah, Mas Keren, ternyata ia sudah tau semuanya, siapa pengagum rahasianya itu. Mas keren, anda kau tahu bahwa Safitri ingin memelukmu, merasakan detak jantungmu, dan menangis di pangkuanmu karena bahagianya melihat adamu. Tapi, Safitri hanyalah roh yang baru terlepas dari jasadnya. Dan tak mungkin ia lakukan itu. Mas keren, sampai jumpa di surga… Safitri menunggumu…

Siang itu, Safitri merasakan sakit yang luar biasa karena harus terlepas dari jasad bekunya. Ia harus pergi meninggalkan semuanya, termasuk Maz Kerennya. Biarlah, jika harus seperti itu. Ia rela, demi melihat senyum Mas Keren tiap hari di sekolah dan meskipun dari atas langit, Safitri tetap bisa memperhatikan hari-hari Maz Keren selajutnya dan tetap bisa melihat adanya Maz Kerennya…

Selamat tinggal Maz Keren……


En Be:

Kau kan s’lalu tersimpan di hatiku…

Meski ragamu tak dapat kumiliki…

Jiwaku kan s’lalu bersamamu…

Meski kau tercipta bukan untukku…

Untuk seseorang yang selalu kuperhatikan adanya dari jauh, dan selalu kurindukan senyumnya

untukku…

Namamu……………

telah tertulis dalam judul cerita ini…

Me, Safitri

Jumat, 05 Juni 2009

Persembahan Terbaik Lewat Karya Terbaik UNGU

Melalui berbagi batu loncatan yang terjal serta berjuta rintangan yang menghadang, Tak pernah sekalipun menyurutkan semangat para personil Ungu yang datang dari berbagai daerah di indonesia .dengan semangat yang tinggi serta niat yang tulus dalam meramaikan blantika musik tanah air, Ungu tetap melaju tanpa sekalipun mengalihkan pandangannya ke belakang. Ia tetap bisa membuktikan persembahan karya terbaiknya lewat album ke-9 nya yang berjudul PENGUASA HATI. Semua orang tau, bahkan telah begitu memperhatikan sosok sang vokalis yang entah untuk keberapa kalinya diterpa berbagai masalah. Namun dengan adanya hal itu, Ungu masih mampu bertahan dengan dukungan dari sang fans-club 'CLIQUERS'. Kebanggaan yang ditunjukkan para fans dibuktikan oleh ungu lewat berbagai karya terbaiknya yang berulang kali menuai prestasi.Dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun album ungu yang berjudul MELAYANG, mampu mendulang kurang lebih 2 juta copy baik dalam bentuk CD maupun kaset di 4 negara di dunia. Lewat album ke-8nya yang diberi nama UNTUKMU SELAMANYA, mampu menduduki peringkat teratas di berbagai stasiun televisi dan radio lewat alunan musiknya yang berjudul KEKASIH GELAPKU. Kali ini, dengan sedikit sentuhan yang berbeda dari mereka, ungu kembali mengeluarkan album terbaiknya dengan pembukaan hits terbarunya yang bernuansa dangdut melayu dengan sedikit sentuhan 'rap' dengan judul HAMPA HATIKU. Tak hanya itu selama 3 tahun silam ungu berturut-turut mengeluarkan album RELIGI yang telah berulang kali digunakan sebagai SOUNDTRACK sinetron ramadhan. Lewat lagu hitsnya 'Dengan Nafas-Mu' yang berulang kali diputar di berbagai stasiun televisi ungu juga kembali mendapat penghargaan sebagai pengguna rbt dengna nafasMu terbanyak di indonesia. Selamat Atas Karya Terbaik Yang Juga Mendapatkan Apresiasi Terbaik Dari Masyarakat Indonesia. UNTUKMU SELAMNYA... UNGU CLIQUERS INDONESIA...